RSS

Bicara Duit Dengan Anak

Kebiasaan mengelola keuangan dengan baik bisa membekali anak untuk hal-hal lain saat mereka tumbuh dewasa. “Saat anda mengajarkan anak-anak mengenal uang , mereka juga mulai belajar berbagai hal penting lainnya,” demikian kata Brian Goh, sebagai Senior Vice President IPAC Financial Planning Singapore.
Berikut beberapa pelajaran seputar uang dalam aktivitas sehari-hari anda sendiri :
Saat di ATM atau saat menggunakan Kartu Kredit
Untuk menghargai nilai uang, anak anda perlu tahu dari mana uang itu berasal. Jelaskan bahwa uang yang telah dikumpulkan melalui kerja keras harus ditabung ke Bank dulu sebelum bisa ditarik lewat mesin ATM. Juga dengan pembelian yang menggunakan Kartu Kredit bukan berarti barang itu gratis, namun harus dibayar seluruhnya pada setiap akhir bulan..
Saat memberikan uang saku.
Memberikan uang saku tepat pada waktunya (misalnya, setiap awal bulan) akan membuat anak-anak belajar menghargai perjanjian atau kesepakatan. Bimbing mereka untuk menabung sebagian uang saku saku-nya sebelum membelanjakannya untuk membeli sesuatu yang diinginkannya  sendiri nantinya.
Saat berbelanja.
Shopping di mal tanpa perhitungan akan memberikan implikasi bahwa mereka bisa mendapatkan apapun yang mereka mau dan kapanpun mereka mau. Ajarkan anak anda perbedaan antara kebutuhan dengan keinginan. Contohnya, saat sedang melihat TV plasma terbaru, jelaskan bahwa meski menyenangkan rasanya memiliki TV baru, namun itu bukanlah kebutuhan karena TV di rumah masih bekerja denganh baik.
Saat merencanakan liburan.
Ajarkan beberapa konsep sekaligus, misalnya membuat bujet, menabung, membandingkan harga dan menyeimbangkan antara kebutuhan dan keinginan. Pelajaran tentang uang lebih mudah diserap kalau dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari. Ikutkan anak anda dalam proses pengambilan keputusan, dari menentukan destinasi sampai mencari penawaran paket liburan.
Sumber : RDI 200812

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mendidik Anak Melek Finansial

Tidak ada orang tua yang tidak ingin melihat anaknya meraih sukses dalam kehidupannya kelak. Dan untuk mendidik anak agar bisa melek finansial, menjadikan sesuatu yang sangat penting saat ini agar tidak menyesal di kemudian hari karena ketidak tahuan tentang dunia keuangan. Faktor keteladanan dari orang tua pun menjadi sangat penting dalam mengajarkan anak agar menjadi cerdas dan terampil serta memahami tentang finansial secara baik. 
Sejak usia tiga tahun, anak-anak sudah bisa mulai diperkenalkan dengan uang sebagai alat tukar. Ajarkan kepada mereka konsep jual-beli secara sederhana, misalnya dengan mengajak mereka ke supermarket. Ajarkan pula soal tanggung-jawab dan menahan keinginan, sampai uang mereka cukup untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
Memasuki usia sekolah, baru mulai diperkenalkan kepada anak untuk mengelola tentang uang, sekaligus diajarkan pula untuk menyisihkan sebagian dari uang nya untuk di-tabung. Anda bisa memberikan mereka uang saku rutin, yang bisa diberikan secara harian, mingguan atau bulanan (tergantung perkembangan anak) dan jangan lupa pula mengajak dan memperkenalkan anak ke Bank dan juga fungsi dari ATM kepada mereka.
Ketika anak mulai menginjak usia remaja, ajak mereka untuk berpikir dan memahami bahwa uang yang dimilikinya bisa digunakan untuk sesuatu yang memberikan keuntungan. Katakan serta ajarkan bahwa setiap investasi pasti mempunyai risiko dan ajaklah mereka untuk belajar memperhitungkan risiko itu. Dalam hal ini anda juga bisa sekaligus memperkenalkan anak kepada dunia bisnis.
"Kita bisa mengajarkan tentang barter yang menjadi konsep dasar bisnis. Dengan begitu, wawasan mereka bisa lebih terbuka. Terserah mereka sendiri apakah nantinya akan menjadi business-man atau tidak, tetapi paling tidak mereka tahu bisa mempunyai banyak pilihan." demikian kata seorang pakar dari Young Biz Indonesia, sebuah Lembaga Pelatihan Internasional tentang wira-usaha dan keuangan bagi anak usia 9 sampai 18 tahun.
Pada umumnya anak-anak lebih bisa diajak untuk melakukan berbagai bentuk aktivitas kelompok dan permainan yang bersifat pro-aktif dan komunikatif. Sekaligus mereka bisa juga diajak untuk berlatih berbagai life-skills antara lain seperti : communicating, problem-solving, time-management, decision making dan public-speaking.
Sumber : RDI 200806

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Nyaris Dicopot, akibat Arogansi BigBoz !

Perjalanan karier Pengabdian ku selama bekerja kurang lebih 34 tahun tidak selamanya berjalan mulus tanpa masalah apapun seperti semua orang selalu mengaharapkan demikian. Kali ini aku akan menceritakan ketika aku “tersandung” masalah bukan karena masalah yang disebabkan karena kesalahanku melainkan cenderung lebih kepada akibat “Arogansi” seseorang yang “Senang Mengorbankan” bawahan demi Atasan seseorang tersebut (masih ada ABS/Asal Bapak Senang).
Kejadian ini sekitar bulan Oktober tahun duaribuan berawal ketika tanpa sengaja aku bertemu dengan seorang teman yang Jabatannya satu tingkat diatas ku ketika akan Shalat Magrib, dan dia bertanya : Apa yang sudah aku lakukan sehingga BigBoz marah besar dan mencemooh aku habis2-an dimuka para Top Managemen Area tempatku bekerja ! Tentu aku kaget setengah mati mendengar ini ! Lebih jauh lagi Aku juga mendengar kalau sudah ada Sidang Jabatan yang memutuskan bahawa aku dicopot dan diganti oleh orang lain karena “Kesalahanku” ini dan tanpa ada kesempatan untuk melakukan Pembelaan atau menyampaikan duduk permasalahan yang sebenarnya 
Sebagai manusia biasa tentunya aku merasa sangat Sakit Hati dan merasa sangat dipermalukan dengan kondisi ini. Dilain pihak sebagai bawahan aku juga harus patuh dan loyal terhadap apapun keputusan atasan , apalagi Aku juga tahu bahwa Jabatan bukan Hak tetapi Amanah yang harus dilaksanakan (Seperti juga ada pemeo yang mengatakan bahwa “Atasan Tidak Pernah Salah”).
Selanjutnya melalui Atasanku langsung aku melaporkan kondisi yang sebenarnya (kebetulan saat itu Atasan Langsungku baru beberapa hari menjadi Atasanku) dan Atasan ku mengatakan kalau Aku tidak bersalah, juga Aku melaporkan kejadian ini kepada Serikat Karyawan di kantorku yang juga mengatakan Aku tidak bersalah dan siap membelaku bila Surat Keputusan pencopotanku diterbitkan. Dan aku juga konsultasi dengan beberapa Atasan lain yang semua mengatakan bahwa aku tidak bersalah. Tetapi Keputusan sudah menjadi Keputusan yang tetap harus dilaksanakan.
Tanpa sepengetahuanku rupanya ada rekan yang menyampaikan masalahku ini ke salah satu Direksi dari Perusahaan ku dan rupanya BigBoz yang membuat keputusan ini sempat dipanggil dan Keputusan akhir adalah Aku tetap bekerja pada posisi ku tetapi Big Boz tanpa henti tetap menghendaki aku dicopot (Aku mengetahui hal ini dari Atasanku langsung yang setiap saat selalu “Ditekan” oleh BigBoz) !
Alhamdulillah, akhirnya aku tidak jadi dicopot dan hanya di mutasi ke Jabatan lain sehingga ketika Aku berhenti bekerja dengan memasuki masa PENSIUN aku tetap BERSIH tanpa harus merasakan tercoreng dengan masalah dan kesalahan yang "dibuat-buat" oleh BigBoz ku yang satu ini walaupun masalah yang terjadi ini sempat membuat "Kehebohan" banyak karyawan lainnya di Perusahaan tempat Aku bekerja.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kabel Putus Tertimpa Kambing ??

Saat aku mulai bekerja di Palembang sekitar medio tahun 1974, jaringan transmisi : Trans Sumatra Micro Wave (TSMW) sudah selesai dipasang sehingga jaringan Transmisi Microwave Jawa Bali saat itu sudah bisa dikoneksikan ke TSMW. Namun saat itu belum bisa difungsikan untuk fasilitas SLJJ seperti sekarang karena masih tahap uji-coba.
Nah untuk transmisi telegrap khususnya untuk kota-kota setingkat kabupaten di Sumatera Selatan termasuk di Propinsi Lampung, Propinsi Jambi dan Propinsi Bengkulu masih menggunakan jaringan phisik tembaga yang ditumpangkan pada saluran telepon yang lebih dikenal saat itu dengan istilah "carrier" (istilah yang salah kaprah!) dan disalurkan melalui jaringan sepanjang rel kereta api (kecuali kota-kota kabupaten yang dilalui TSMW).
Seingatku, kejadian ini terjadi sekitar tahun 1975an, saat itu dilaporkan hubungan transmisi telegrap antara Palembang - Lahat dilaporkan terputus. Setelah ditelusuri penyebabnya, dilaporkan bahwa ada kabel yang putus karena tertimpa kambing.
Hah ?? Aku tidak percaya dengan laporan ini ! Logikaku mana mungkin ada kambing yang bisa memanjat tiang telepon dan memutuskan kabelnya. Ternyata setelah di crosscheck dengan rekan teknisi di Lahat, aku mendapat keterangan yang lebih jelas. Rupanya jaringan yang dipasang sepanjang rel kereta api melalui perbukitan yang curam dan kemudian ada kambing yang terperosok dari bukit curam itu dan jatuh menimpa kabel yang mengakibatkan kabel putus ! Makmano kalu mak'ini ...... ??? (bahasa Palembang yang artinya bagaimana kalau begini)    (doh)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Permohonan Maaf !

Sudah sekitar dua bulan Aki tidak meng up-date Blog ini sehingga barangkali para pengunjung Blog ini "kecewa" karena tidak ada postingan baru yang ditampilkan di Blog ini. Mulai hari ini akan Aki coba mengisi Blog ini dengan posting2 baru namun untuk kali ini barangkali Aki akan memindahkan cerita tentang yang pernah Aki alami dari Blog lain yang juga sudah lama Aki tinggalkan, sehingga bagi yang sudah pernah membacanya Aki mohon dimaafkan., terimakasih !

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SpeedTest Mini